Date | 13 May 2017 8:38 am |
By | Superman is gone |
Views | 9655 |
Date | 13 May 2017 8:38 am |
By | Superman is gone |
Views | 9655 |
Relaksasi Autogenik Untuk Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia dengan Hipertensi
Oleh : Dwi Novitasari SKep Ns MSc
Peningkatan jumlah populasi lansia menjadi fenomena saat ini. Hal ini sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk. Meningkatnya jumlah lansia menimbulkan masalah terutama dari segi kesehatan dan kesejahteraan lansia. Salah satu masalah lansia adalah stress. Stres lansia dapat disebabkan karena kondisi fisik yang menurun, kehilangan pasangan, kehilangan kemampuan sosial, ekonomi, proses pengobatan penyakit dan banyak hal lainnya. Stres pada lansia yang berlangsung lama dapat mengakibatkan peningkatan tekanan darah secara tetap. Menurut penelitian, kegelisahan dapat meningkatkan tekanan darah sebesar 30 mmHg.
Kondisi hipertensi dapat menyebabkan komplikasi seperti penyakit jantung, ginjal dan stroke. Guna mencegah komplikasi hipertensi tersebut, maka diperlukan penatalaksanaan hipertensi dengan baik melalui farmakologi (obat-obatan) maupun non farmakologis (non obat). Salah satu pengobatan non farmakologi untuk hipertensi yaitu relaksasi autogenik. Relaksasi autogenik membantu individu untuk dapat mengendalikan beberapa fungsi tubuh seperti tekanan darah, frekuensi jantung dan aliran darah, meningkatkan respon rileks dan menurunkan stres.
Relaksasi autogenik adalah jenis psychophysiologikal psikoterapi berdasarkan sugesti yaitu relaksasi yang bersumber dari diri sendiri berupa kata kata atau kalimat pendek atau pikiran yang bisa membuat pikiran tentram. Autogenik adalah pengaturan diri atau pembentukan diri sendiri, kata ini juga dapat berarti tindakan yang dilakukan diri sendiri. Melalui relaksasi autogenik eseorang tidak bergantung kepada terapisnya tetapi melalui tehnik sugerti diri (auto suggestive), seseorang dapat melakukan sendiri perubahan dalam dirinya sendiri, juga dapat mengatur pemunculan emosinya.
Efek yang dirasakan selama relaksasi autogenik seperti sensasi tenang, ringan dan hangat yang menyebar ke seluruh tubuh. Hal ini karena pembuluh darah melebar sehingga darah mengalir secara teratur dan membuat tekanan darah menjadi menurun serta efek yang menenangkan emosi. Teknik relaksasi autogenik dapat dilakukan dengan duduk di kursi, menyandar di atas kursi, atau berbaring di lantai atau matras.
Ada 6 fase dalam terapi relaksasi autogenik, yaitu perasaan berat, perasaan hangat, ketenangan jantung dan ketenangan pernapasan yaitu
1)Awal latihan dimulai dengan menarik nasaf dalam dengan cara:
a)Memejamkan mata dan bernafas dengan pelan (menarik nafas melalui hidung dan keluarkan melalui mulut)
b)Irama yang konstan dapat dipertahankan dengan menghitung dalam hati dan lambat setiap inhalasi (“hirup, dua, tiga”) dan ekshalasi (“hembuskan, dua, tiga”)
c)Mengulangi prosedur ini 3-5 kali
2)Sensasi berat melalui tangan dan kaki dimulai dari tangan dan kaki yang dominan. Penting bagi pasien untuk berkonsentrasi. Sugesti berat tersebut sebaiknya diulang-ulang dalam fikiran sekitar 6 kali. Biasanya perasaan berat akan tercapai pada sesi latihan pertama.
3)Sensasi hangat melalui tangan dan kaki dimulai dari tangan dan kaki yang dominan. Dilakukan setelah merasakan sensasi berat. Sugesti hangat ini diulang beberapa kali. Sensasi hangat merupakan indikasi pembuluh dalah telah berdilatasi dan rileks.
4)Sensasi hangat dan rileks area jantung agar jantung berdetak dengan tenang dan teratur. Sensasi hangat akan mempengaruhi sistem sirkulasi, relaksasi pembuluh darah cenderung menyebar dari lengan kiri ke pembuluh darah koroner. Sehingga akan lebih banyak volume darah dan oksigen yang mengalir ke jantung, maka nyeri di jantung juga akan berkurang.
5)Sensasi rileks pada pernafasan. Sugesti agar pernafasan tenang dan teratur. Perasaan yang rileks akan meningkatkan volume udara inspirasi dan menurunkan frekuensi pernafasan.
6)Sensasi hangat pada abdomen. Setelah terasa rileks pada organ-organ dada, maka selanjutnya pada organ di perut. Sugesti perut atau hati terasa menghangat.
7)Sensasi dingin pada kepala. Sugesti dingin dimulai dari area dahi. Ulangi sekitar 6 kali. Sugesti ini akan semakin membuat nyaman dan rileks seluruh tubuh.
Latihan relaksasi autogenik membutuhkan waktu sekitar 3 – 4 menit pada setiap fase berlangsung selama 15 menit. Relaksasi autogenik dapat memberikan efek selama 1 minggu latihan, bahkan hanya 2 kali latihan. Dapat juga dikakukan 2 kali sehari selama 15-20 menit sekali latihan. Menurut penelitian Novitasari (2016) tentang efek relaksasi autogenik pada penurunan tekanan darah lansia hipertensi didapatkan hasil rata-rata tekanan darah lansia sebelum relaksasi termasuk hipertensi derajat 2 dan turun menjadi derajat 1 setelah relaksasi. Serta rata-rata tekanan darah sistolik menurun signifikan sebesar 8, 25 mmHg. Disarankan untuk lansia dengan hipertensi dapat melakukan relaksasi autogenik secara teratur agar dapat mengendalikan tekanan darahnya. (*)