SHB Matangkan Profesi Ners Lewat Workshop
| Date | 22 August 2016 3:02 pm |
| By | Superman is gone |
| Views | 925 |
www.shb.ac.id, radarbanyumas.co.id - STIKes Harapan Bangsa (SHB) Purwokerto, kian terus meningkatkan kualitas institusinya. Terbaru, pada tanggal 9-11 Agustus, mengadakan workshop Profesi Ners. Agenda workshop kali ini bertemakan Peninjauan Ulang Terhadap Visi Misi Dan Kurikulum Prodi Ners.
Dalam workshop yang dihadiri oleh seluruh dosen dari prodi Ners, bidang akademik, perseptor RS, organisasi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Banyumas mengupas tentang komposisi kurikulum. Dimana dalam penyusunan kurikulum ini akan difokuskan bagi prodi unggulan. Hal ini menindaklanjuti dari kurikulum yang diterapkan oleh Ikatan Perawat Nasional Indonesia (IPNI).
Menurut Koordinator Profesi SHB Wasis Eko Kurniawan, S.Kep, NS, MPH kegiatan ini juga menindaklanjuti perkembangan bidang keperawatan sekarang. Dia menjelaskan, kurikulum bidang keperawatan era sekarang banyak mengalami perubahan. Terutama pada prosentase materi yang akan diberikan.
"Perkembangan keperawatan era sekarang terbagi dengan dua bagian yakni inti dan lokal," ujar dia.
Wasis menjelaskan, dua materi itu terdiri dengan 70 persen untuk materi inti dan 30 persen untuk materi lokal. Prosentase itu kata dia, bila dibandingkan beberapa tahun lalu mengalami perubahan. Menurut dia, perubahan prosentase ini didasarkan agar lulusan mampu cepat beradaptasi dalam dunia kerja.
"Perubahan prosentase ini memang dipengaruhi juga oleh semakin banyaknya fasilitas kesehatan yang berkembang di daerah seperti poliklinik ataupun rumah sakit," tutur dia.
Dia menambahkan, workshop ini memang rutin dilakukan tiap lima tahun sekali. Dalam rentan waktu itu kata dia, akan selalu dilakukan evaluasi berdasarkan beberapa faktor. Namun dia menekankan, faktor yang paling utama memang agar lulusan mampu disalurkan ditiap pelayanan kesehatan yang ada.
Namun demikian dia tetap berpandangan, SHB telah cukup memberi bekal kepada tiap lulusannya untuk menjadi tenaga medis yang handal. Dia bahkan optimis, lulusan SHB mampu bersaing ditingkat internasional. Meski dia tetap menekankan pemberian bekal akan materi lokal.
"Intinya kita fokus kepada kesiapan lulusan sesuai dengan yang dibutuhkan dalam dunia medis sekarang," tandas dia.
Sehingga dia berharap tiap lulusan SHB akan mampu bersaing ditengah wahana praktik yang terbatas seperti rumah sakit, puskesmas, panti lansia dan berbagai wahana praktik. Padahal menurut Wasis hal itu akan mampu mendukung ketercapaian kompetensi peserta didik.
"Lulusan kita tidak hanya untuk dipersiapkan ditingkat lokal, namun juga dipersiapkan untuk ke luar negeri," jelasnya.(rez)