Universitas Harapan Bangsa
UHB News

UHB News


Spiritual Emotional Freedom Technique atau SEFT dikembangkan oleh Ahmad Faiz Zainuddin, lulusan psikologi Unair yang sedang menempuh studi master di Malaysia.

Information

Date3 April 2016 12:19 pm
ByAdmin
Views8676




Kesehatan

Mengenal Terapi Masalah Kejiwaan dengan SEFT

Date3 April 2016 12:19 pm
ByAdmin
Views8676

Spiritual Emotional Freedom Technique atau SEFT dikembangkan oleh Ahmad Faiz Zainuddin, lulusan psikologi Unair yang sedang menempuh studi master di Malaysia. EFT (Emotional Freedom Technique) semula diperkenalkan oleh Gary Craig, seorang insinyur lulusan Stanford University. EFT sendiri merupakan tehnik terapi yang merupakan penyederhanaan dari terapi TFT (Tought Field Therapy) yang ditemukan oleh Roger Callahan, yang tidak lain adalah gurunya sendiri. Faiz menambah unsur Spiritual pada EFT, sehingga menjadi SEFT.

SEFT adalah teknik penyembuhan yang memadukan keampuhan energi psikologi dengan kekuatan doa dan spiritualitas. Energi psikologi adalah ilmu yang menerapkan berbagai prinsip dan teknik berdasarkan konsep sistem energi tubuh untuk memperbaiki kondisi pikiran, emosi dan perilaku seseorang.

Konsep energi tubuh bisa dianalogikan dengan energi elektromagnetik pada pesawat televisi. Kita tidak dapat melihat dan merasakannya, tetapi keberadaannya dapat diketahui dari akibat yang ditimbulkan, yaitu berupa gambar hidup acara televisi yang kita tonton. Gangguan kecil pada aliran sistem energi tv akan menimbulkan kacaunya proses siaran televisi. Begitu juga dengan tubuh kita, setiap sel, sistem syaraf dan organ dalam tubuh kita mengandung energi elektromagnetik. Maka sebagaimana pada sistem energi tv, gangguan pada sistem energi tubuh kita akan menjadi pemicu utama segala macam gangguan emosi negatif seperti depresi, stress dan cemas. Dan sebagaimana telah diketahui, gangguan emosi dapat termanifestasi dalam berbagai penyakit fisik.

Pemahaman sistem energi tubuh menjadi dasar ilmu pengobatan timur seperti akupunktur, akupresur, refleksiologi dan sebagainya. Para ahli akupunktur percaya, gangguan pada sistem energi tubuh menyebabkan penyakit fisik seperti jantung, sakit kepala, sesak nafas dan sebagainya. Cara penyembuhannya dengan merangsang titik-titik tertentu yang berhubungan dengan sumber penyakit. Terdapat 361 titik akupunktur di sepanjang 12 jalur energi meridian tubuh yang sangat berpengaruh pada kesehatan kita. SEFT menyederhanakan 361 titik tersebut menjadi 18 titik yang mewakili 12 jalur utama energi tubuh.

Efek doa dan spiritualitas terhadap kesembuhan penyakit telah diteliti secara mendalam oleh Dr. Larry Dossey, MD. Hasilnya menunjukkan adanya bukti ilmiah bahwa doa dan spiritualitas berpengaruh positif terhadap kesehatan. Pada penyakit yang umum sekalipun, kondisi pikiran, emosi, sikap, kesadaran, dan doa-doa yang dipanjatkan oleh atau untuk pasien sangat berpengaruh bagi kesembuhannya.

Fakta-fakta ilmiah tentang keampuhan energi psikologi, kekuatan doa dan spiritualitas, menginspirasi Faiz untuk mensinergikan keduanya menjadi terapi SEFT, yang menghasilkan efek pelipatgandaan (amplifiying effect) yang secara empiris lebih ampuh daripada EFT.


Aplikasi SEFT dalam kehidupan sehari-hari dapat digunakan untuk hal-hal sebagai berikut:
1. Mengatasi berbagai masalah fisik dan emosi dalam waktu 5-50 menit
2. Meningkatkan kinerja dan prestasi dengan “SEFT for Peak Performance”
3. Meningkatkan keberuntungan dengan “The Luck Factor”
4. Meraih apa yang kita inginkan dengan “Deep SEFT”
5. Mencapai “Total Success” dengan “The Holistic Person Empowerment System”
6. Meraih kedamaian hati dengan “Personal Peace Procedure”
7. Meraih kebahagiaan dengan “LoGOS Spirit”

SEFT merupakan penggabungan antara spiritualitas (melalui doa, keikhlasan, dan kepasrahan) dan energy psychology. Tidak seperti ilmu kedokteran barat yang memandang tubuh manusia sebagai susunan dari reaksi kimia, SEFT melalui kearifan kedokteran timurnya memandang tubuh manusia sebagai interaksi energi. (Martyarini Budi Setyawari, S Kep Ns M Kep)


Prev/Next News




© 2024 - www.uhb.ac.id Universitas Harapan Bangsa - Kerjasama dengan Radar Banyumas.
Hak Cipta Dilindungi Oleh Undang-Undang

Menu