Universitas Harapan Bangsa
UHB News

UHB News


Pencegahan Kanker Serviks

Information

Date26 December 2016 2:37 pm
ByAdmin
Views697




Kesehatan

Kapan Vaksin HPV Diberikan pada Anak?

Date26 December 2016 2:37 pm
ByAdmin
Views697

Pencegahan Kanker Serviks

Seorang wanita meninggal tiap dua menit akibat kanker serviks. Angka kematian mencapai 270.000 kematian setiap tahunnya di dunia. Sebesar 85 persen kematian akibat kanker seviks terjadi di negara berkembang seperti Indonesia. Kanker leher rahim adalah kanker penyebab kematian nomer satu di Indonesia. Padahal, kanker ini bisa dicegah dengan pemberian vaksin HPV (Human Papillomavirus) yang merupakan virus yang dapat menular lewat hubungan seksual hingga akhirnya menyebabkan kanker serviks.

Rata-rata kejadian kanker serviks diderita oleh perempuan di usia 25 hingga 45 tahun. Namun infeksi HPV yang menjadi penyebab kanker serviksnya terjadi 3 hingga 17 tahun sebelum kanker tersebut terdeteksi. Oleh karena itu perlu sekali pencegahan infeksi HPV pada anak-anak. Fenomena kejadian seks bebas pada remaja semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Pada tahun 2012 remaja yang berusia 10 sampai 19 tahun, 14,6 persennya baik laki-laki maupun perempuan sudah pernah melakukan hubungan seks bebas. (Kemenkes, 2012). Artinya kejadian seks bebas di kalangan remaja Indonesia sangat meningkat yang berkontribusi terhadap banyaknya kasus HPV yang ditularkan melalui hubungan seksual. Kutil kelamin pun disebabkan karena virus HPV. Kutil kelamin dapat diderita oleh perempuan maupun laki-laki. Oleh karena itu saat ini sudah saatnya kita berpikir mencegah kutil kelamin dan kanker serviks sejak dini.

Vaksin kanker serviks diberikan untuk anak di atas 10 tahun dan menurut penelitian yang dilakukan di Belgia, antibodi yang dibentukakan lebih tinggi terbentuk pada anak anak dibandingkan dengan dewasa yang divaksin. Pemberian Vaksin kanker serviks pada anak sedikit berbeda dalam hal skrining awalnya. Pada orang yang sudah pernah melakukan hubungan seksual, sebelum mendapatkan vaksin ini perlu melakukan Pap Smear untuk medeteksi apakah sudah ada infeksi HPV atau belum. Anak tidak memerlukan pap smear atau IVA tes sebelum vaksinasi. Vaksin HPV sangat aman diberikan pada anak, sudah lebih dari 20 tahun vaksin ini diberikan pada puluhan juta anak di Amerika.

Banyak gerakan anti vaksin yang mengutarakan kasus-kasus setelah vaksin Kanker Serviks. Mitos-mitos sering beredar mengenai vaksin ini akan tetapi beberapa penelitian mengemukakan bahwa mitos tersebut tidaklah benar. Vaksin HPV tidak membuat mandul dan tidak juga memengaruhi hormon kesuburan. Efek samping tidak menimbulkan kejang hanya nyeri pada bagian suntikan dan vaksin HPV juga bisa diberikan pada anak laki-laki. Vaksin yang diberikan untuk anak maupun dewasa adalah vaksin yang sama dengan dosis yang sama pula.

Vaksin ini tak hanya mampu mencegah kanker serviks, tetapi penyakit lain yang disebabkan oleh virus HPV, seperti kanker anus, vulva, penis, hingga kutil kelamin. Harapan ke depannya, imunisasi HPV bisa masuk sebagai program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) sehingga bisa didapatkan secara gratis. Mari wujudkan cita-cita kita menuju Indonesia bebas kanker serviks.(Fauziah Hanum NA, SST.,M.Keb)


Prev/Next News




© 2024 - www.uhb.ac.id Universitas Harapan Bangsa - Kerjasama dengan Radar Banyumas.
Hak Cipta Dilindungi Oleh Undang-Undang

Menu