Universitas Harapan Bangsa
UHB News

UHB News


Berencana Hamil Jangan Sampai Kurang Gizi

Information

Date3 July 2018 2:58 pm
BySuperman is gone
Views922




Kesehatan

Berencana Hamil Jangan Sampai Kurang Gizi

Ilustrasi rencana hamil
Date3 July 2018 2:58 pm
BySuperman is gone
Views922

Oleh: Ema Wahyu Ningrum, SST, M.Kes.

Untuk menghasilkan generasi yang cerdas dan kuat, para perempuan harus mempersiapkan kehamilannya semenjak remaja. Sayangnya, banyak wanita yang belum menyadari kehamilannya di minggu-minggu pertama.

Janin terpaksa makan zat gizi seadanya dan menyebabkan perkembangan organ tubuh tak sempurna. Akibatnya, janin jadi beresiko terjadinya Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan stunting serta membawa ragam penyakit tidak menular (PTM) seperti anemia, stunting, diabetes, hipertensi, stroke, jantung, gagal ginjal.

Artinya, jika seorang anak menderita kekurangan gizi dan menjadi stunting, kemungkinan besar juga mengalami hambatan pertumbuhan organ lainnya. Hambatan pertumbuhan otak misalnya, baru jelas terlihat saat anak memasuki usia sekolah.

Sementara hambatan pertumbuhan organ lain baru terlihat efeknya saat dewasa. Perkembangan organ anak paling dipengaruhi 1000 hari pertama kehidupan. Singkatnya, gen adalah faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan anak.

Penyakit-penyakit kronis tersebut berasal dari respons tubuh terhadap kurangnya zat gizi di masa awal kehidupan. Untuk mengetahui risiko kekurangan gizi kronis (KEK) pada wanita usia subur (WUS), dapat digunakan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA).

Alat ukur ini berbentuk seperti penggaris yang terbuat dari kertas. Cara menggunakannya dengan melingkarkan pada setengah jarak antara pundak dan siku di lengan kiri atas.

Batas ambang LILA WUS resiko KEK di Indonesia adalah 23,5 cm. Jika lingkar lengan kurang dari 23,5 cm, diperkirakan akan menghasilkan bayi berat lahir rendah (BBLR).

Pada penelitian yang dilakukan oleh Ema Wahyu Ningrum tentang hubungan status gizi ibu hamil dengan status gizi bayi baru lahir membuktikan bahwa ibu yang mengalami KEK lebih beresiko terjadinya BBLR 14,2 kali dibandingkan dengan ibu yang tidak mengalami KEK.

Untuk itu, sejak remaja, remaja putri kita perlu makan beraneka ragam makanan bergizi guna menjamin gizi yang dibutuhkan tercukupi. Pada saat hamil, kuantitas makan harus ditingkatkan, asupan zat gizi mikro penting seperti zat besi, zink, dan kalsium harus terpenuhi. (*)

 

 


Prev/Next News




© 2024 - www.uhb.ac.id Universitas Harapan Bangsa - Kerjasama dengan Radar Banyumas.
Hak Cipta Dilindungi Oleh Undang-Undang

Menu