Universitas Harapan Bangsa
UHB News

UHB News


Sebanyak 55 mahasiswa semester VI program Kebidanan D3 STIKes Harapan Bangsa Purwokerto, menjalani ujian phantom dengan dokter kandungan.

Information

Date3 March 2018 10:17 am
BySuperman is gone
Views2371




Berita

Mahasiswa D3 Kebidanan Ikuti Ujian Phantom

Date3 March 2018 10:17 am
BySuperman is gone
Views2371

PURWOKERTO - Sebanyak 55 mahasiswa semester VI program Kebidanan D3 STIKes Harapan Bangsa Purwokerto, menjalani ujian phantom dengan dokter kandungan.

Dosen Prodi Kebidanan Stikes Harapan Bangsa Purwokerto, Fauziah Hanum NA SST MKeb mengatakan, untuk tahun ini dokter kandungan yang akan menguji hanya dr Adityono SpOG (K), OnK. Saat ini dr Adityono bertugas di RSU Wiradadi Husada Purwokerto.

Fauziah menjelaskan, landasan ujian phantom ini adalah adanya angka kematian ibu (AKI) dan bayi (AKB) di Indonesia yang masih cukup tinggi. 

Hal ini merupakan momok terbesar bagi seorang bidan dalam melaksanakan pelayanan kebidanan. Dalam upaya menurunkan angka kematian maternal serta neonatal, diperlukan tenaga kesehatan khususnya bidan yang berkualitas dan memiliki kompetensi untuk melaksanakan asuhan sesuai dengan Standar Kebidanan. 

"Kematian ibu dan bayi ini dapat dicegah melalui deteksi dini terjadinya kasus serta rujukan cepat dan tepat setiap kasus kegawatdaruratan pada maternal dan neonatal," jelasnya.

Dia mengungkapkan, salah satu tugas wewenang bidan adalah melakukan asuhan kegawatdaruratan pada ibu, hamil, bersalin, nifas serta bayi baru lahir. 

Untuk dapat melaksanakan tugas wewenang dengan baik itu, lanjutnya, dibutuhkan profesi bidan yang memiliki kompetensi dasar kebidanan yang mencakup tentang penanganan kegawatdaruratan obstetrik. 

Selain itu, dengan menjalani studi kasus langsung dengan dokter kandungan, diharapkan dapat lebih melatih mahasiswa mengatasi kasus kegawatdaruratan baik pada sang ibu maupun bayinya.

Adapun pembekalan yang diterima mahasiswa meliputi analisis kasus, penanganan preeklamsi.eklamsi, penanganan distosia bahu, penanganan Asfiksia (Resusitasi BBL), penanganan Kelainan Letak, Vakum Ekstraksi, persalinan sungsang, penanganan Perdarahan Post Partum (KBI/KBE, Manual Plasenta), APN dan Partograf.

Menurut dia,  metode uji Phantom setiap mahasiswa harus maju satu persatu untuk menganalisa kasus kegawatdaruratan obstetrik. Kemudian masing-masing mahasiswa harus mampu melakukan pengkajian fokus pada kasus, menegakan diagnosa serta mengambil sikap dalam menangani kasus tersebut serta melakukan skill yang sesuai dengan dosen penguji.

Selain itu, mahasiswa akan diuji oleh dokter SpOG sebagai penguji analisis kasus didampingi dosen mobilisator. "Mahasiswa yang lulus analisis kasus selanjutnya mengikuti uji skill dengan dosen dalam," ungkapnya.

Dalam ujian ini, penilaian standar kelulusan sangatlah tinggi. "Penilaian dilakukan dengan menggabungkan nilai dari penguji 1 (dokter obgin) dan penguji 2 (dosen Kebidanan) dengan batas lulus 76," pungkasnya. (ali)
 


Prev/Next News




© 2024 - www.uhb.ac.id Universitas Harapan Bangsa - Kerjasama dengan Radar Banyumas.
Hak Cipta Dilindungi Oleh Undang-Undang

Menu