Date | 28 May 2018 12:00 am |
By | Admin |
Views | 1981 |
Date | 28 May 2018 12:00 am |
By | Admin |
Views | 1981 |
Oleh: Susilo Rini, SST, M.Kes
Masa nifas adalah masa yang menyenangkan sekaligus penuh ketidaknyaman, tak terkecuali ketidaknyamanan dalam pemberian ASI sebagai akibat nyeri pasca bersalin. Pada masa lalu, biasanya para ibu diajari cara-cara menggendong dan memposisikan bayi dalam keadaan duduk tegak.
Tetapi seiring perkembangan ilmu pengetahuan, sebuah penelitian yang dilakukan Colson dan kawan-kawan pada tahun 2008 menawarkan alternatif yang jauh lebih mudah. Dari penelitian tersebut ditemukan, para ibu yang baru saja melahirkan akan lebih nyaman dan lebih bertahan lama menyusui saat mereka menyusui dalam posisi biological nurturing atau rebahan.
Caranya, ibu mengambil posisi rebahan sambil bersandar, dengan sudut kemiringan antara 15°-64°. Kemudian bayi diletakkan di atas dada, dan dibiarkan melekat dengan sendirinya. Pada cara ini, ibu tidak banyak mengintervensi posisi bayi, kedua tangan ibu bebas, memegang bayi sekedar untuk menjaganya agar tidak terguling. (catatan: Ingat bahwa ibu rebahan bersandar, bukan telentang 180 derajat).
Dalam posisi duduk tegak seperti biasa kita diajari, refleks-refleks bayi baru lahir biasanya menyulitkan kita untuk memosisikan bayi. contohnya refleks “mengayuh sepeda” tangan mendorong-dorong, kaki menendang-nendang, gerakan kepala depan-belakang seperti “mematuk-matuk”.
Dalam Biological Nurturing, gerakan-gerakan refleks tersebut justru akan membantu bayi untuk bergerak mencapai payudara. Dalam posisi ini juga gravitasi yang biasanya menghambat bayi mencapai payudara karena berat kepalanya, malah akan membantu bayi untuk memasukkan areola jauh ke dalam mulutnya.
Posisi biologic nurturing baby led feeding ini, juga membantu para ibu menyusui, merasa badan lebih rileks, ketegangan di kepala, leher, pundak dan punggung sangat jauh berbeda dibanding duduk tegak, nyeri pada luka jahitan baik luka episiotomi ataupun luka operasi caesar dirasakan lebih minimal.
Ibu juga tidak perlu terlalu berkonsentrasi untuk memikirkan posisi dan pelekatan yang benar. Hal ini sangat mendukung proses lepasnya hormon oksitosin karena ibu lebih rileks dan tenang, sehingga berdampak ke banyak hal seperti mempercepat proses penyembuhan dan pengembalian rahin ke keadaan seperti sebelum hamil (involusi), menurunkan nyeri saat nifas, dan masih banyak lainnya. (*)