Universitas Harapan Bangsa
UHB News

UHB News


Fakta dan Mitos tentang Bunuh Diri

Information

Date2 May 2018 12:01 pm
ByAdmin
Views3554




Kesehatan

Fakta dan Mitos tentang Bunuh Diri

Ilustrasi Bunuh Diri
Date2 May 2018 12:01 pm
ByAdmin
Views3554

Oleh: Ririn Isma Sundari, Ners., M.Kep


    Bunuh diri adalah tindakan yang dilakukan dengan sengaja untuk membunuh diri sendiri (Videbeck, 2008). Bunuh diri terbagi menjadi 2 kategori, yaitu bunuh diri langsung dan tidak langsung. Di dunia, bunuh diri menempati urutan ke-15 penyebab utama kematian  dengan angka 1,4% dari seluruh kematian. Setiap tahun lebih dari 800.000 orang meninggal karena bunuh diri (WHO, 2014). 
    Videbeck (2008) menjelaskan lima mitos yang berkembang terkait bunuh diri. Pertama,  individu yang berbicara atau berkata-kata tentang bunuh diri tidak pernah melaksanakannya. Faktanya, individu yang melakukan bunuh diri seringkali mengirimkan pesan samar-samar yang menyampaikan pikiran internaltentang keputusasaan dan destruksi diri. Baik pesan samar (isyarat tertutup) maupun pesan langsung (isyarat terbuka) tentang bunuh diri harus ditanggapi secara serius dan mendapatkan penanganan yang tepat.
    Mitos kedua yaitu individu yang bunuh diri hanya ingin menyakiti diri mereka sendiri, bukan orang lain. Faktanya, ketika perilaku kekerasan dalam bentuk bunuh diri memperlihatkan kemarahan terhadap diri sendiri, kemarahan tersebut dapat diarahkan kepada oranglain dalam bentuk tindakan yang direncanakan atau impulsif. 
    Ketiga, mitos tidak ada cara untuk menolong seseorang yang ingin membunuh dirinya. Pada kenyataannya, individu yang bunuh diri memiliki perasaan yang bercampur aduk (ambivalen) tentang keinginan mereka untuk mati, keinginan untuk membunuh orang lain, atau terbunuh. Ambivalensi ini sering mencetuskan petunjuk untuk memperoleh. Intervensi atau tindakan yang tepat dapat membantu individu yang melakukan percobaan bunuh diri untuk memperoleh bantuan dari dukungan situasional, memilih untuk hidup, mempelajari cara penyelesaian masalah (koping) yang baru dan melanjutkan kehidupannya.
    Mitos keempat yaitu mengabaikan ancaman verbal bunuh diri atau menantang individu untuk melaksanakan rencana bunuh diri akan mengurangi pelaksanaan perilaku tersebut oleh individu yang bersangkutan. Faktanya, gestur atau isyarat harus ditanggapi secara serius dan segera berikan bantuan yang berfokus pada penyebab individu ingin bunuh diri.
    Mitos kelima terkait bunuh diri yaitu sekali ada resiko bunuh diri, selalu ada resiko bunuh diri. Sebagian besar individu yang pernah melakukan percobaan bunuh diri dan mendapat resolusi positif terhadap krisis bunuh diri, dengan dukungan yang didapat, individu menemukan cara baru untuk menyelesaikan masalah. Hal ini akan membantu individu tersebut memperoleh rasa aman secara emosional dan tidak memiliki ide bunuh diri lebih lagi ketika mengahadapi masalah. Oleh karena itu, dukungan sosial yang baik sangat dibutuhkan oleh individu yang memiliki ide bunuh diri atau pernah melakukan percobaan bunuh diri.
 


Prev/Next News




© 2024 - www.uhb.ac.id Universitas Harapan Bangsa - Kerjasama dengan Radar Banyumas.
Hak Cipta Dilindungi Oleh Undang-Undang

Menu