Date | 20 April 2017 4:00 pm |
By | Admin |
Views | 866 |
Date | 20 April 2017 4:00 pm |
By | Admin |
Views | 866 |
PURWOKERTO - Sebagai seorang dosen tentunya mengharuskan Tri Pujiani, MPd untuk senantiasa mengingatkan mahasiwanya ketika yang bersangkutan melakukan kesalahan atau kekhilafan. Memarahi mahasiswa merupakan hal yang biasa dilakukan untuk memberi efek jera. Namun itu sebisa mungkin dihindari oleh Tri Pujiani.
"Saya tidak pernah menganggap marah sebagai sebuah solusi yang baik," katanya.
Tri menjelaskan, solusi terjitu menurutnya justru dengan memberikan contoh yang baik, memberikan pengertian tentang letak kesalahannya, mencontohkan apa yang seharusnya dilakukan serta menjelaskan semua konsekuensi yang bisa diterimanya bila mahasiswa yang bersangkutan terus melakukan kesalahan dengan penuh kekeluargaan.
"Kalau pun harus memberikan sanksi, berilah bentuk hukuman yang edukatif," terang dia.
Dirinya menambahkan dengan begitu mahasiswa menjadi lebih terbuka, lebih aktif dan tidak takut dalam bertanya serta tidak takut menjawab. Dosen Bahasa Inggris Stikes Harapan Bangsa Purwokerto yang pernah menjadi pembimbing mahasiswa terfavorit pada acara English Cultural Day tahun 2015 lalu itupun lebih senang apabila kegiatan perkuliahan berjalan dengan situasi yang rileks dan menyenangkan.
"Tidak tegang tetapi tetap serius," tutup wanita kelahiran Banyumas, 10 Januari 1988 tersebut. (yda)