Date | 26 June 2017 1:25 pm |
By | Admin |
Views | 665 |
Date | 26 June 2017 1:25 pm |
By | Admin |
Views | 665 |
Mengadu nasib keluar negeri menjanjikan kesejahteraan hidup yang lebih baik dibandingkan hanya bekerja di tanah air. Tidak banyak orang sanggup bekerja jauh dari orang-orang terdekatnya. Bahkan, untuk sekedar melewatkan momen lebaran setahun sekalipun bersama keluarga terasa sangat sulit.
Hal itulah yang kini dijalani oleh alumni STIKes Harapan Bangsa Purwokerto, Wahyu Romadhoni yang kini bekerja di Pioneers Specialist Medical Center, Riyadh.
"Kalau tahun ini saya tidak pulang dan berlebaran di Makkah. Alhamdulillah disini saya tidak merasa kesepian karena banyak juga orang Indonesianya," katanya.
Lulusan Prodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners STIKes Harapan Bangsa Purwokerto tersebut mengaku mendapat cuti selama 30 hari lamanya. Sayangnya untuk mengambil cuti tersebut tidak bisa berbarengan dengan rekan kerja yang lainnya dan harus bersabar menunggu giliran. Dirinya berharap lebaran tahun depan bisa berkumpul bersama keluarga tercinta di Indonesia.
"Tidak terbayang juga sih bagaimana merayakan lebaran jauh dari keluarga. Sedih sudah pasti. Tapi nanti ada senangnya juga karena bisa umroh sekaligus sholat di Masjidil Haram," tutup mahasiswa asal Pontianak, Kalimantan tersebut. (yda)