Tumbuhkan Kesadaran Pajak Mahasiswa Lewat Kuliah Pakar
| Date | 23 December 2022 10:36 am |
| By | Reza Rokhadi |
| Views | 144 |
PURWOKERTO - Universitas Harapan Bangsa (UHB) Purwokerto kembali menggelar Kuliah Pakar pada Senin (12/12) lalu. Tema yang diangkat dalam kegiatan Kuliah Pakar kemarin juga cukup menarik yaitu terkait "Perencanaan Perpajakan".
Hadir sebagai narasumber dalam Kuliah Pakar tersebut, yakni seorang praktisi perpajakan, Dr. Agung Nurmansyah, S.E., M.M., Ak. CA., BKP., yang juga merupakan konsultan pajak yang berasal dari Solo.
Kaprodi S1 Akuntansi Fakultas Ilmu Sosial UHB, Giovanny Bangun Kristianto, S.E., M.Ak.Ak., mengatakan Kuliah Pakar Perencanaan Perpajakan tersebut dilatarbelakangi oleh fenomena minimnya kesadaran wajib pajak (WP) di Indonesia. Terutama wajib pajak yang tidak membayarkan pajaknya kepada negara. Padahal kontribusi pajak bagi negara cukup besar dalam menunjang sejumlah program pemerintah, mulai dari pembangunan fisik maupun nonfisik.
"Banyak anggapan di masyarakat jika pajak itu mahal. Lalu juga ada masyarakat yang tidak membayar pajak karena mengurus pajak dinilai repot dengan berbagai persyaratan dan sistem perpajakan yang ada saat ini," ungkapnya.
Oleh karena itu, diperlukan perencanaan perpajakan yang baik, agar ke depan masyarakat bisa lebih mudah membayar pajak. Selain itu masyarakat juga bisa memprediksi pajak yang harus dibayarkan kepada negara melalui perencanaan perpajakan yang matang.
Dia melanjutkan, melalui Kuliah Pakar ini, diharapkan kesadaran mahasiswa, khususnya mahasiswa UHB, terhadap ketaatan membayar pajak bisa mulai ditumbuhkan sejak dini. Tak hanya itu, Kuliah Pakar ini juga menjadi studi pembelajaran dan pengenalan kepada mahasiswa terhadap profesi di bidang perpajakan. Salah satunya yakni konsultan pajak seperti halnya yang dijalani narasumber pada Kuliah Pakar.
"Untuk saat ini, mahasiswa kan memang belum menjadi wajib pajak, karena belum berpenghasilan. Namun demikian sebagai warga negara yang baik, mahasiswa juga perlu pengetahuan terkait perpajakan di Indonesia," ujarnya.
"Lalu ada juga pengenalan mengenai kenikmatan pajak dari pemerintah, diantaranya kebijakan tax amnesti jilid II yang saat ini sudah mulai diberlakukan," imbuhnya.
Dijelaskan, ada sekitar 72 mahasiswa yang mengikuti kegiatan kuliah pakar tersebut. Diakui olehnya, awalnya kegiatan tersebut memang difokuskan pada mahasiswa Program Studi (Prodi) S1 Akuntansi UHB. Namun karena banyaknya animo mahasiswa yang ingin mengetahui mengenai perpajakan secara langsung dari praktisi pajak, maka hadir pula beberapa mahasiswa di luar Prodi S1 Akuntansi yang mengikuti kuliah pakar yang digelar secara online tersebut.
Narasumber Kuliah Pakar, Dr. Agung Nurmansyah, S.E., M.M., Ak. CA., BKP., menjelaskan secara umum perencanaan pajak merupakan salah satu strategi untuk mengoptimalkan pembayaran pajak.
"Yang terpenting dalam perencanaan pajak adalah tanpa melakukan pelanggaran terhadap aturan atau Undang-Undang Perpajakan yang berlaku," ungkapnya.
Dia menjelaskan, ada beberapa perencanaan pajak yang ilegal yang harus dihindari setiap wajib pajak. Salah satunya penggelapan pajak, mulai dari wajib pajak yang tidak melaporkan penghasilannya ke dalam SPT, hingga membebankan biaya-biaya yang tidak seharusnya dijadikan pengurangan dalam penghasilan.
"Sesuai undang-undang, sanksi bagi penggelap pajak jelas yakni sanksi pidana dan sanksi administrasi," tegasnya.
Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk memulai perencanaan pajak yang legal. Yakni menganalisa informasi sebelum menentukan awal perencaan pajak, lalu melakukan evaluasi atas perencanaan pajak, dan terakhir melakukan pemutakhiran perencanaan pajak.
"Dalam perencanaan pajak, kita bisa meminimalisasi tarif pajak, eksploitasi fasilitas perpajakan, cash flow management, hingga creative accounting," papar narasumber. (yur)
