Universitas Harapan Bangsa
UHB News

UHB News


Information

Date26 February 2024 10:12 am
ByKUIP
Views153




Berita

UHB Gandeng Udinus Semarang Launching Produk VR/AR Inyong 2.0

Date26 February 2024 10:12 am
ByKUIP
Views153

- Upaya Melestarikan Tari Lengger Lanang dan Wayang Gagrag Banyumas

PURWOKERTO - Universitas Harapan Bangsa (UHB) membuat langkah besar dalam melestarikan kekayaan budaya Indonesia, khususnya budaya Banyumasan melalui Program Kosabangsa 2023. Dalam program tersebut UHB menggandeng Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang. Fokus utama dari program ini adalah melestarikan dua seni budaya khas Banyumas, yakni Seni Tari Lengger Lanang dan Wayang Gagrag Banyumas.

Puncak Program Kosabangsa 2023 UHB dan Udinus ditandai dengan Peluncuran Virtual Reality E-Museum Tari Lengger dan Wayang Gagrag Banyumasan, yang diberi nama INYONG 2.0, Sabtu (24/02/2024).

Kosabangsa merupakan sebuah program yang mendapatkan pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Universitas Harapan Bangsa, sebagai pelaksana utama program ini, didukung oleh tim pendamping dari Universitas Dian Nuswantoro untuk menguatkan keberadaan seni budaya lokal tersebut.

Di sisi lain, Desa Sudagaran dipilih sebagai mitra kegiatan karena desa tersebut memiliki potensi besar dalam edukasi dan konservasi budaya lokal Banyumas. Dua objek kebudayaan utama yang menjadi fokus adalah Museum Lengger dan Wayang Gagrag Banyumas.

Tim dari Universitas Harapan Bangsa menggabungkan misi edukasi dan konservasi dengan potensi teknologi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR).

Sekretaris LPPM UHB, yang juga Anggota Kosabangsa UHB 2023, Ir. Purwono, S.Kom., M.Kom menjelaskan bahwa program ini tidak hanya berfokus pada pelestarian budaya lokal tetapi juga menggali potensi teknologi untuk mendukung misi tersebut.

Dua bentuk kegiatan utama yang dilakukan adalah edukasi dan konservasi, dengan pelaksanaan program yang dibantu sepenuhnya oleh Tim Pendamping dari Udinus.

"Selain melibatkan institusi pendidikan, program ini juga melibatkan mahasiswa dari kedua universitas tersebut dengan tujuan memberikan pengalaman di luar kampus serta membantu dalam berbagai aspek pelaksanaan program," ujarnya.

Mitra dalam program ini termasuk tokoh-tokoh penting dalam melestarikan budaya Banyumas, seperti Lengger Lanang Riyanto, yang levelnya sudah internasional, serta dan Ki Triyanto Hadi Carito, ketua komunitas pelestari Wayang Gagrag Banyumas.

Salah satu aspek yang menarik dari program ini adalah penggunaan teknologi VR dan AR yang diberi nama "Inyong 2.0". Perangkat ini nantinya akan digunakan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang Seni Tari Lengger Lanang dan Wayang Gagrag Banyumas.

Melalui aplikasi berbasis VR, pengunjung dapat mempelajari sejarah dan filosofi tari lengger secara mendalam, sementara AR akan menampilkan animasi tiga dimensi dari karakter wayang dan gerakan tari lengger.

Penari Lengger Lanang Banyumas dan pendiri Rumah Lengger Banyumas, Rianto menyambut baik inisiatif tersebut. Menurutnya, museum virtual ini akan memberikan pengalaman yang unik bagi pengunjung untuk memahami dan mencintai budaya Banyumas.

Penggunaan teknologi ini diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan untuk mengunjungi Museum Rumah Lengger dan Museum Wayang Banyumas.

Pj Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro, menyampaikan apresiasinya terhadap terobosan teknologi ini. Dia mengakui bahwa teknologi VR dan AR memiliki potensi besar untuk mengembangkan budaya dan pendidikan.

Dengan demikian, program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi pelestarian budaya lokal tetapi juga sebagai contoh nyata bagaimana teknologi dapat digunakan untuk tujuan edukatif dan kreatif.

"Teknologi ini bukan hanya memperkenalkan budaya Banyumas kepada generasi muda tetapi juga bisa menjadi sarana interaktif untuk pendidikan dan kesenian," ungkapnya.

Melalui kolaborasi antara berbagai pihak dan pemanfaatan teknologi modern, Program Kosabangsa 2023 telah menciptakan langkah yang signifikan dalam pelestarian dan pengembangan budaya lokal Banyumas. Diharapkan, inisiatif ini akan menjadi inspirasi bagi upaya serupa di daerah lain dan membantu memperkuat identitas budaya Indonesia dalam era digital ini.

"Hal seperti ini bisa dikembangkan bukan hanya di bidang budaya saja, tetapi juga bisa digunakan untuk bidang lainnya, seperti kesenian dan pendidikan," tandasnya.


Prev/Next News




© 2024 - www.uhb.ac.id Universitas Harapan Bangsa - Kerjasama dengan Radar Banyumas.
Hak Cipta Dilindungi Oleh Undang-Undang

Menu