Universitas Harapan Bangsa
UHB News

UHB News


Celana Dalam yang Terlalu Ketat Bisa Merusak Sperma?

Information

Date2 August 2016 8:56 am
ByAdmin
Views785




Kesehatan

Celana Dalam yang Terlalu Ketat Bisa Merusak Sperma

Date2 August 2016 8:56 am
ByAdmin
Views785

Untuk dapat menghasilkan keturunan, seorang pria harus memiliki sperma dengan kualitas dan kuantitas yang baik. Untuk mendapatkan sperma dengan kualitas dan kuantitas yang baik, keseimbangan berbagai faktor dalam tubuh sangat diperlukan, seperti kadar hormonal, nutrisi yang baik, metabolisme yang baik, antioksidan yang cukup, saluran reproduksi yang baik, dan sebagainya. Salah satu hal yang terpenting adalah menjaga suhu testis (zakar) agar lebih dingin dibandingkan dengan suhu tubuh.

Sperma dihasilkan oleh testis (buah zakar). Secara alami, testis pria berada dalam skrotum (kantong zakar) untuk menjaga suhu testis agar lebih rendah sekitar 4 derajat celsius daripada suhu tubuh. Selain itu, kantong sperma dilengkapi dengan otot kremaster yang akan berkontraksi dalam keadaan dingin agar suhu testis dapat terjaga dengan baik.

Hal ini menunjukkan bahwa secara alami, tubuh kita berusaha untuk menjaga suhu testis agar dapat memproduksi sperma dengan optimal. Namun demikian, tanpa kita sadari, kita kerap melakukan berbagai kebiasaan yang dapat meningkatkan suhu testis sehingga dapat menurunkan kualitas dan kuantitas sperma. Salah satunya adalah menggunakan celana atau celana dalam yang terlalu ketat.

Karena perkembangan tren mode, dalam beberapa tahun terakhir pria lebih gemar menggunakan celana berukuran slim fit yang lebih pas dengan bentuk tubuh. Namun demikian, tak jarang kita saksikan sebagian pria juga gemar menggunakan celana yang terlalu ketat. Selain itu, sebagian pria juga lebih senang menggunakan celana dalam yang ketat untuk alasan kenyamanan. Padahal, tanpa kita sadari, menggunakan celana atau celana dalam yang terlalu ketat dapat meningkatkan suhu testis. Selain menggunakan celana atau celana dalam yang ketat, terlalu sering berendam air panas atau sauna juga dapat meningkatkan suhu testis.

Peningkatan suhu testis terbukti dapat merusak sel sperma dan menghambat produksi sel sperma. Selain jumlahnya yang berkurang, peningkatan suhu testis juga akan membuat bentuk sel sperma yang dihasilkan abnormal sehingga kualitasnya lebih rendah dibandingkan dengan sperma normal. Karena proses pembentukan sel sperma dari awal hingga matang membutuhkan waktu 70 hari, maka diperlukan waktu hingga 3 bulan untuk mengembalikan kualitas dan kuantitas sperma yang baik. Nah, bayangkan jika Anda menggunakan celana atau celana dalam yang terlalu ketat setiap hari.
(Rosi Kurnia Sugiharti, SST, M.Kes / Dosen SHB)


Prev/Next News




© 2024 - www.uhb.ac.id Universitas Harapan Bangsa - Kerjasama dengan Radar Banyumas.
Hak Cipta Dilindungi Oleh Undang-Undang

Menu