Date | 12 May 2016 12:13 pm |
By | Admin |
Views | 1257 |
www.shb.ac.id, radarbanyumas.co.id - Buang Air Besar Sembarangan (BABS) masih menjadi salah satu masalah yang sering ditemukan di desa-desa, terlebih desa yang tertinggal atau terpencil. Melihat hal tersebut, STIKES Harapan Bangsa Purwokerto (SHB) hadir untuk ikut berkontribusi dalam masalah desa ini.
SHB menggunakan Community Led Total Sanitation (CLTS) sebagai metode andalan dalam pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Kegiatan CLTS dilakukan di RT 1/1 Dusun I Desa Kemangkon pada hari Selasa (3/5). Program CLTS dilakukan untuk mengurasi nakga BABS di wilayah desa Kemangkon. Kegiatan ini dilakukan oleh seluruh Mahasiswa PKKK STIKES Harapan Bangsa Purwokerto beserta Bidan Desa, Endang dan bersama para Kader Posyandu.
Ketua program CLTS, Tri Maulin Rizkiyani S.Kep mengatakan, kegiatan CLTS ini melibatkan 15 orang peserta yang merupakan warga yang belum memiliki jamban, dan sebagian dari mereka BAB di sungai atau di kebun. Kegiatan CLTS dilakuka dengan melakukan permainan edukatif terlebih dahulu, yaitu membuat pemetaan rumah, sanitasi, dan tempat BAB warga. Setelah dipetakan, para warga diajaka berdiskusi terkait BABS, salah satunya adalah menghitung kisaran berat feses setiap kali BAB dan dikalikan berapa warga hingga berapa kali warga BAB dalam sehari, sehingga diharapkan warga akan merasa jijik atau terganggu ketika didapatkan hasil feses sekian kilogram yang mengalir disungai setiap harinya.
"Selain itu warga juga diminta untuk tidak cuci tangan dengan air sungai yang telah tercemari feses", ungkapnya.
Setelah warga merasa kurang nyaman dengan adanya BABS lanjut Maulin, warga diminta untuk membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang ditandatangani oleh warga yang belum memiliki jamban terkait dengan pemilikan jamban, dan hasilnya sebagian warga menyatakan siap untuk membuat jamban dengan jangka waktu tertentu (jangka pendek sekitar sekitar 1-3 bulan, dan jangka panjang 6-12 bulan) dan ketika sudah dapat rejeki maupun arisan RT, hasil RTL tersebut lalu diserahkan kepada Kepala Desa Kemangkon sebagai bentuk komitmen dari warga.
Dalam acara tersebut juga disisipkan Pendidikan Kesehatan terkait dengan bahaya BABS dan bagaimana sistem Sanitasi rumah yang baik.
"Saya berharap dengan adanya kegiatan ini warga sadar akan menjaga kesehatan lingkungan mereka demi kesehatan pribadi masing-masing," imbuhnya. (stw)
Sumber:
https://www.youtube.com/watch?v=M1ilPxC6grY