Sehat Untuk Semua Berbasis "Family Empowerment"
| Date | 20 May 2017 9:15 am |
| By | Admin |
| Views | 920 |
Sehat Untuk Semua Berbasis "Family Empowerment"
Oleh : Ita Apriliyani, S Kep Ners *)
Keluarga adalah unit terkecil dari sebuah komunitas atau masyarakat. Peranan keluarga menjadi sangat penting untuk digali untuk selanjutnya dikembangkan menjadi sebuah aspek yang nantinya diharapkan menjadi sebuah kekuatan besar jika dipadukan dengan peran perawat komunitas di era SDGs (Sustainable Development Goals). Sesuai dengan arahan Presiden Jokowi dalam program Nawa Cita di point ke 5 yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, permasalahan kesehatan dengan pendekatan kepada kesehatan keluarga menjadi masalah fundamental yang memerlukan banyak terobosan untuk mengatasinya. Masih tingginya angka kematian ibu dan bayi, kasus gizi buruk dan tingginya angka kematian akibat infeksi merupakan masalah yang selalu menghantui kita sebagai tenaga kesehatan khususnya perawat komunitas.
Keberadaan perawat komunitas di tataran primer yaitu di fasilitas kesehatan garda terdepan (Puskesmas) mau tidak mau harus sudah mulai berbenah bagaimana meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya dalam rangka mensukseskan program preventif dan promotif sebagai salah satu tugas pokok perawat komunitas.
"Family Empowerment" adalah sebuah upaya pendekatan kekuatan keluarga dan bukan merupakan program tetapi merupakan cara untuk meningkatkan efektifitas kegiatan promotif dan preventif dengan mengintegrasikan program dan kunjungan ke rumah, mengintegrasikan proses pelaksanaan program kesehatan agar lebih murah dan mudah dilaksanakan sehingga diharapkan tenaga kesehatan di Puskesmas harus mengetahui banyak program dan mensukseskan kembali kunjungan ke rumah.
Mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan, merawat anggota keluarga yang sakit, memodifikasi lingkungan dan memanfaatkan fasilitas kesehatan adalah tugas keluarga yang dalam hal ini difasilitasi perawat dalam rangka membangkitkan kembali Family Empowerment. Peningkatan kekuatan keluarga ini, juga terkait upaya pemangkasan biaya pengobatan yang semakin hari semakin meningkat. Dengan mengintegrasikan program-progran tersebut, diharapkan permasalahan yang ada di keluarga dapat diatasi secara tuntas. Jika satu keluarga sudah mampu memenuhi tugasnya dengan baik dan mampu menyebarkan kebaikan itu ke keluarga yang lainnya maka tujuan negara yaitu sehat untuk semua akan semakin mudah terealisasikan.
Selain pendekatan keluarga yang disebutkan di atas, peran perawat sebagai “Agent Of Change” juga diharapakan menjadi pemprakarsa terhadap peningkatan kesadaran setiap keluarga untuk senantiasa meningkatkan derajat kesehatannya. Dengan sentuhan senyum, salam dan sopan santun yang identik dengan sifat Caring perawat dan juga kemampuan leadership, partnership dan networkship yang juga harus dikembangkan tiap perawat komunitas.
Dengan bantuan perawat komunitas dan juga kerjasama lintas bidang dan lintas sektoral, keluarga-keluarga yang ada di Indonesia, diharapkan mulai menyadari bahwa kesehatan itu berawal dari dan bagi keluarga itu sendiri. Jika upaya preventif dan promotif kita kembangkan, maka derajat kesehatan penduduk akan semakin baik. Harapan besar dari kita, jika keluarga sudah berhasil kita sadarkan maka bukan sebuah hal yang mustahil nantinya Indonesia akan semakin mampu bersaing dengan negara-negara lainnya karena SDM nya yang kuat dan sehat tentu meningkatkan produktifitas di segala bidang.(*)
*) Mahasiswa Program Pascasarjana Fakultas Keperawatan Universitas Diponegoro Semarang 2017.