SHB Gelar Seminar Nasional

www.shb.ac.id, radarbanyumas.co.id - STIKes Harapan Bangsa (SHB) Pada Sabtu (16/7) menggelar Seminar Nasional dengan tema Pendekatan Transkultural Dalam Asuhan Keperawatan Yang Peka Budaya. Acara yang dihadiri oleh Ketua Yayasan Dwi Puspita Iis Setiawan Negara , S.Kom., MTi., Plt Kepala DKK Banyumas Sadiyanto, SKm, M.Kes, dan Pembantu Ketua I SHB Matyarini Budi Setyawati, S.Kep, Ners, M.Kep berlangsung tertib dan khidmat.

Dalam sambutannya Ketua Yayasan Dwi Puspita Iis Setiawan Negara mengatakan, seminar ini membahas bagaimana mempelajari budaya lokal yang santun. Tujuannya agar mampu beradaptasi di rumah sakit saat praktik nanti. Cara ini sebagai pengaplikasian setelah menerima teori dan praktik laboratorium selama di perkuliahan.

Sementara Pembantu Ketua I SHB Matyarini Budi Setyawati ketika memberikan sambutannya menyampaikan, mahasiswa SHB tidak hanya dituntut dalam bahasa verbal atau lisan saja, namun juga warna perilaku carrying sebagai perawat juga harus ditunjukkan. Diharapkan akan membawa pribadi perawat yang profesional.

Acara kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh tiga narasumber dari tiga dosen yaitu Dr Sri Redjeki, MKep, Sp, Mt, Siti Haniyah, SKep, Ners, MKep, dan Tophan Heri Wibowo, SKep, Ners, MAN. Masing-masing dosen menyampaikan materi seminar yang berbeda-beda. Tiga materi itu yakni membedah Mitos Dilihat Dari ilmu medis Dalam Keperawatan, Pendekatan Psikolososial Dalam Keperawatan Maternitas, serta Aspek Spiritual Dalam Praktik Keperawatan.

Dr Sri Redjeki M.Kep, Sp, Mt mengatakan, dalam memberikan pelayanan efektif dan efisien perlu melihat budaya yang ada di masyarakat. Karena pasien fokus ntuk membantu pasien, harus mengenal kebiasan yang erat dengan budayanya. Termasuk dalam ilmu pengaturan untuk menjaga kesehatan diri sendiri lewat kebiasaan.

Selanjutnya Siti Haniyah, SKep, Ners, MKep yang memberikan materi menyampaikan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan profesional keperawatan yang ditujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, dan nifas. Pengalaman emosi menjadi faktor penentu keberhasilan proses infertilitas. Namun faktor ini fluktuatif dimana distres meningkat pada tahun pertama.

Kemudian Tophan Heri Wibowo, SKep, Ners, MAN menyampaikan bahwa faktor spiritual ditentukan dengan dimensi dari pasien. Aspek spiritual pasien paling sering dilakukan dari bagian asuhan keperawatan oleh perawat. Cukup banyak perawat yang masih pada tanda-tanda dan gejala fisik saja. Padahal spiritual sudah ribuan tahun yang lalu digunakan sebagai proses penyembuhan, seperti menyarankan pasien untuk berdoa sesuai dengan kepercayaannya.

Hingga akhir seminar, acara tersebut berlangsung khidmat dan tertib. Selama acara, suasan semakin hidup karena banyak pertanyaan dari mahasiswa yang menarik. Panitia pelaksana dari SHB pun memberikan apresiasi dan berterimakasih kepada pihak yang mendukung atas lancarnya seminar nasional itu. (rez)

Prev/Next News